Penelitian Terbaru di Dunia Kebidanan
1. Ibu bersalin dapat mengejan tanpa bantuan instruksi oleh petugas kesehatan
Pada saat persalinan memasuki kala 2 yaitu saat pembukaan serviks sudah lengkap, maka banyak tenaga kesehatan yang akan membantu ibu mengejan. Hal tersebut diharapkan dapat membantu percepatan proses kala 2. Penelitian terbaru mengenai teknik mengejan saat persalinan menyatakan bahwa ibu bersalin dapat mengejan sesuai keinginan tanpa perlu instruksi dari tenaga kesehatan. Penelitian tersebut juga membandingan antara mengejan secara spontan dan dengan instrulksi tenaga kesehatan pada ibu dengan karakteristik nulipara, usia 18-40, usia kehamilan saat bersalin 38-40, bayi presentasi kepala, menginginkan persalinan normal, janin tunggal dan estimasi BB bayi 2500-4000 gr.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa ibu yang melahirkan dengan mengejan secara spontan tidak memiliki efek buruk terhadap kesehatan janin dan neonatus, jika dibandingkan dengan ibu yang mengejan dengan instruksi terlihat ada perpanjangan jam namun ibu yang mengejan secara spontan tetap dapat menyelesaikan kala 2 tidak melebihi batas 2 jam, membiarkan ibu mengejan spontan juga dapat membuat ketenangan psikologis ibu bersalin.
Dari peenlitian tersebut, perlu diperhatikan selalu menjaga kondisi psikologis ibu saat persalinan yaa, dan jangan lupa untuk selalu mendukung ibu dengan sabar yaa
(sumber : Genç Koyucu, Refika & Demirci, Nurdan. (2017). Effects of pushing techniques during the second stage of labor: A randomized controlled trial. Taiwanese Journal of Obstetrics and Gynecology. 56. 606-612. 10.1016/j.tjog.2017.02.005. )
2. Validitas tanda waspada dan bertindak pada partograf berdasarkan pembukaan serviks terhadap waktu perlu di evaluasi ulang
Sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa pembukaan serviks terhadap waktu merupakan prediksi yang kurang baik untuk menentukan bahayapersalinan. Penelitian menyatakan bahwa persalinan merupakan fenomena yang diperngaruhi berbagai variabel dan sulit diprediksi. Berdasarkan penelitian tersebut, penggunaan partograf tidak bisa dijadikan satu satunya tolak ukur dalam menentukan bahaya persalinan, namun penggunaan partograf sebagai media pencatatan di berbagai fasilitas kesehatan masih dilakukan. Penelitian yang dilakukan pada 8603 wanita bersalin, wanita yang melewati garis waspada yang mengalami bahaya persalinan 110 wanita dan yang tidak sebanyak 4053 wanita. Sedangkan wanita bersalin yang melewati garis bertindak mengalami bahaya persalinan sebanyak 38 orang, dan yang tidak mengalami bahaya sebanyak 1230 wanita. Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan satu media tolak ukur dalam persalinan seperti partograf dapat meningkatkan tindakan yang tidak diperlukan pada persalinan, dan disisi lain wanita dengan bahaya persalinan dapat terlambat mendapat penanganan.
Jadi buat seluruh tenaga kesehatan yang membantu persalinan harus bisa lebih waspada yaa
(Sumber : Souza J, Oladapo O, Fawole B, et al. Cervical dilatation over time is a poor predictor of severe adverse birth outcomes: a diagnostic accuracy study. Bjog. 2018;125(8):991-1000. doi:10.1111/1471-0528.15205.)
3. Tes darah noninvasif untuk mengetahui usia kehamilan dan prediksi persalinan kurang bulan
Sebuah metode tes darah terbaru pada wanita hamil dapat memprediksi persslinan kurang bulan atau cukup bulan dengan akurasi 75-80 persen. Penelitian ini sedang dikembangkan oleh para peneliti dari Stanford University, penelitian ini diharapkan dapat mengurangi masalah yang terkait persalinan kurang bulan. Tes ini mengukur gen ibu hamil, plasenta dan fetus melalui darah ibu dengan mengukur level darah ibu terhadap cell-free RNA (cfRNA). cell-free RNA merupakan bagian kecil dari molekul messenger yang membawa instruksi genetik untuk produksi protein. Penelitian percobaan ini menguji 38 wanita America yang memiliki risiko terjadinya kehamilan prematur karena telah merasakan kontraksi dini atau pernah mengalami persalinan prematur sebelumnya. Sampel darah diambil sekali pada usia kehamilan trimester 2 atau 3. Pada uji 38 wanita tersebut, 13 mengalami persalinan prematur dan 25 lainnya cukup bulan. Peneliti menemukan level cfRNA pada tujuh gen ibu dan plasenta dapat memprediksi persalinan akan terjadi cukup bulan atau tidak.
Penelitian tersebut masih berjalan loh, dan masih direncanakan untuk diuji dalam jumlah populasi yang besar, kita tunggu saja :)
(Sumber: T.T.M. Ngo el al., "Noninvasive blood tests for fetal development predict gestational age and preterm delivery," Science (2018). science.sciencemag.org/lookup/ … 1126/science.aar3819)
Ini mungkin baru beberapa hal baru yang saya ketahui dan ingin saya sebarkan ke para pembaca, semoga bermanfaat. Kalau kamu punya info mengenai pengetahuan baru, silahkan comment dibawah yaa. Terimakasih sudah belajar bersama :)



Komentar
Posting Komentar